Manajemen Keuangan
1.
Ruang
Lingkup Manajemen Keuangan
-
Dua
Hal Pokok Ilmu Keuangan
a.
Penilaian
b.
Pengambilan
Keputusan
-
Perbedaan
Keuangan dan Akuntasi
a.
Akuntansi
penekanannya pada aspek tinjauan, pada umumnya memiliki wawasan historis (apa
yang telah terjadi di masa lalu)
b.
Keuangan
penekanannya pada pembuatan keputusan lebih fokus pada kondisi keuangan
perusahaan di masa lalu dan saat ini.
-
Tiga
Fungsi Utama dalam Manajemen Keuangan
a.
Keputusan
investasi
b.
Keputusan
pembiayaan
c.
Keputusan
dividen
2.
Analisis
Laporan Keuangan
-
Pengertian
Laporan Keuangan
Hasil akhir
dari proses pencatatan keuangan yang merupakan pencerminan dari prestasi
manajemen perusahaan pada satu periode tertentu.
-
Laporan
Keuangan Dasar
a.
Neraca
b.
Laporan
Laba Rugi
c.
Laporan
Laba Ditahan
d.
Laporan
Arus Kas
-
Rasio
Keuangan Perusahaan
Suatu teknik
analisis di bidang manajemen keuangan yang digunakan untuk mengukur
kondisi-kondisi keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu maupun hasil-hasil
usaha perusahaan pada satu periode tertentu dengan jalan membandingkan 2 buah
variabel yang diambil dari laporan keuangan perusahaan baik neraca atau laba
rugi.
a.
Ratio
Likuiditas
b.
Ratio
Leverage
c.
Ratio
Aktivitas
d.
Ratio
Profitabilitas
e.
Ratio
Penilaian
3.
Analisis
Sumber dan Penggunaan Dana
-
Pengertian
Analisis Sumber dan Penggunaan Dana
Suatu teknik
analisis yang digunakan untuk mempelajari bagaimana suatu perusahaan
melaksanakan kebijakan investasinya dan melaksanakan kebijakan financingnya
selama periode tertentu dari kegiatan operasinya.
-
Pengertian
Dana dalam Fund Statement Analysis
a.
Dana
dalam Pengertian Kas
Berbagai
transaksi yang mempengaruhi akun kas dalam laporan keuangan. Laporan ini
disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan
alasan mengenai perubahan kas tersebut.
b.
Dana
dalam Pengertian Modal Kerja
Modal kerja
merupakan aktiva yang digunakan untuk menjalankan operasi perusahaan. Modal
kerja yang dimaksud adalah modal kerja neto yaitu modal kerja yang merupakan
selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar.
4.
Analisis
BEP
-
Pengertian
Break Even Analysis
Suatu teknik
analisis untuk mempelajari bagaimana pengaruh dari perubahan volume
produksi/volume penjualan terhadap struktur biaya tetap dan biaya variabel
serta tingkat hasil penjualan, sehingga pada akhirnya mempengaruhi tingkat rugi
atau laba. Keadaan dimana tingkat penjualan dan total biaya sama pada tingkat
volume produksi/volume penjualan tertentu, sehingga tidak memperoleh laba dan
tidak menderita kerugian.
-
Kegunaan
Break Even Analysis
a.
Menunjukkan
berapa tingkat penjualan yang harus dicapai, jika perusahaan ingin mendapatkan
laba
b.
Membantu
menganalissi rencana untuk modernisasi atau otomatisasi untuk mengganti biaya
variabel menjadi biaya tetap
c.
Membantu
untuk menganalisis pengaruh-pengaruh dari ekspansi terhadap tingkat operasi
atau kegiatan
d.
Membantu
dalam keputusan mengenai produk baru dalam hal biaya dan hasil penjualan.
-
Metode
Perhitungan BEP
5.
Leverage
-
Pengertian
Leverage
Suatu
kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan dalam hal menginvestasikan dana atau
memperoleh sumber dana yang disertai dengan adanya beban/biaya tetap yang harus
ditanggung perusahaan.
-
Jenis-jenis
Leverage
a.
Leverage
Operasi
b.
Leverage
Keuangan
c.
Leverage
Total/Gabungan
6.
Manajemen
Modal Kerja
-
Pengertian
Modal Kerja
Merupakan
investai perusahaan dalam bentuk aktiva lancar yaitu kekayaan perusahaan yang
secara fisik berubah bentuknya dalam suatu kegiatan proses produksi yang habis
dalam satu kali pemakaian dan dapat dicairkan dalam bentuk uang tunai kembali
dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun.
-
Pentingnya
Modal Kerja
a.
Investasi
dalam modal kerja akan mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan
b.
Investasi
dalam modal sangat mempengaruhi posisi likuiditas perusahaan
c.
Sebagian
waktu manajer keuangan tersita untuk pengelolaan modal kerja
d.
Perusahaan
relatif kecil lebih bertumpu modalnya pada kebutuhan modal kerja dibandingkan
dengan kebutuhannya untuk fixed capital
-
Perbedaan
Modal Kerja dengan Modal Tetap
a.
Perputaran
b.
Fleksibilitas
c.
Variabilitas
d.
Phisik
-
Kebijakan
Perusahaan dalam Menentukan Modal Kerja
a.
Kebijakan
modal kerja konservatif
Pemenuhan
modal kerja lebih banyak menggunakan sumber dana jangka panjang dibandingkan
sumber dana jangka pendek.
b.
Kebijakan
modal kerja moderat
Perusahaan
membiayai setiap aktiva dengan dana yang jangka waktunya kurang lebih sama
dengan jangka waktu perputaran aktiva tersebut.
c.
Kebijakan
modal kerja agresif
d.
Pemenuhan
modal kerja lebih banyak menggunakan sumber dana jangka pendek dibandingkan
sumber dana jangka panjang.
-
Jenis-jenis
Modal Kerja
a.
Modal
Kerja Permanen
b.
Modal
Kerja Variabel
7.
Manajemen
Kas dan Surat Berharga
-
Pengertian
Kas
Aktiva yang
tidak menghasilkan dan akan menghasilkan apabila kas sudah dibelikan raw
material.
-
Kegunaan
Kas
a.
Bayar
tenaga kerja
b.
Beli
bahan baku
c.
Beli
aktiva tetap
d.
Bayar
hutang dan bunga
-
Tujuan
Manajemen Kas
Untuk menjaga saldo
kas perusahaan yang cukup untuk menjalankan aktivitas usaha yang normal.
-
Motif
mempertahankan sejumlah uang tunai (kas) dalam perusahaan
a.
Motif
transaksi
b.
Motif
berjaga-jaga
c.
Motif
spekulatif
-
Manfaat
Memiliki Kas
a.
Potongan
untuk pembelian tunai
b.
Memiliki
posisi likuiditas yang cukup dalam antisipasi keadaan darurat
c.
Meraih
keuntungan dari kesempatan bisnis
-
Model
dalam Manajemen Kas
a.
Model
Baumol
b.
Model
Miller-Orr
8.
Manajemen
Piutang
-
Pengertian
Piutang
Tagihan
perusahaan kepada pihak lain sebagai akibat penjualan secara kredit.
-
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Besarnya Piutang
a.
Volume
penjualan kredit
b.
Syarat
pembayaran penjualan kredit
c.
Ketentuan
tentang pembatasan kredit
d.
Kebijaksanaan
dalam mengumpulkan piutang
e.
Kebiasaan
membayar dari para langganan
-
Pertimbangan
Dalam Pemberian Kredit
a.
Lima
C:
·
Character
·
Capacity
·
Capital
·
Collateral
·
Conditions
b.
Informasi
kredit
c.
Angka
kredit
9.
Manajemen
Persediaan
-
Pengertian
Persediaan
Merupakan persediaan barang yang dimiliki perusahaan baik
berupa persediaan bahan baku, barang dalam proses, barang jadi maupun barang
dagangan, yang penentuan besarnya investasi mempunyai efek terhadap keuntungan.
-
Permasalahan
Dalam Persediaan
a.
Investasi
dalam persediaan yang berlebihan menyebabkan bertambahnya bunga, biaya
penyimpanan, biaya pemeliharaan dan kerusakan, serta turunnya kualitas.
b.
Investasi
yang terlalu kecil mengakibatkan adanya idel capacity.
-
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Persediaan
a.
Volume
produksi/volume penjualan yang direncanakan
b.
Sifat
teknis dan lamanya produksi
c.
Estimasi
fluktuasi harga barang di masa yang akan datang
d.
Daya
tahan barang
e.
Biaya
penyimpanan dan risiko penyimpanan di gudang
-
Biaya
Persediaan
a.
Biaya
variabel
b.
Biaya
tetap
c.
Biaya
variabel inventory
-
Persediaan
Minimal (Safety Stock)
a.
Safety
stock bahan mentah
Persediaan minimal
yang harus dipertahankan oleh perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.
b.
Safety
stock barang jadi
Persediaan
minimal yang harus dipertahankan oleh perusahaan untuk menghadapi pesanan di
atas pesanan normal.
-
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Safety Stock
a.
Resiko
Kehabisan Persediaan
b.
Penyesuaian
skedul produksi dengan pesanan ekstra
c.
Hubungan
antara carrying cost dan stock out cost
CC > SOC
(Jumlah safety stock sedikit)
CC < SOC
(Jumlah safety stock banyak)
CC = SOC
(Jumlah safety stock optimal)
-
Economical
Order Quantity (EOQ)
Jumlah pemesanan/pembelian dalam setiap kali pembelian
dengan biaya yang paling murah atau merupakan jumlah pembelian yang paling
optimal.
Perhitungan EOQ dengan cara matematis, yaitu :
-
Reorder
Point
Suatu titik yang menunjukkan pada saat mana perusahaan
harus melakukan pemesanan kembali, sehingga pada saat barang yang dipesan
tersebut datang, jumlah persediaan berada pada posisi nol atau pada safety
stock.
Cara menentukan reorder point: RP=Lead Time + Safety
Stock
10.
Pendanaan
Jangka Pendek
-
Pengertian
Pendanaan Jangka Pendek
Pinjaman atau hutang yang pelunasannya dilakukan dalam
jangka waktu maksimal 1 tahun.
-
Jenis-jenis
Pendanaan Jangka Pendek
a.
Pembiayaan
spontan
·
Kredit
dagang/hutang dagang
·
Kewajiban
yang masih harus dibayar
b.
Pembiayaan
tidak spontan/pembiayaan tanpa jaminan
·
Pinjaman
Bank Komersil
·
Kertas
berharga komersial
·
Pinjaman
internasional
c.
Pembiayaan
jangka pendek dengan jaminan
·
Penggunaan
piutang dagang sebagai jaminan
·
Persediaan
sebagai jaminan
11.
Time
Value of Money
-
Pengertian
Nilai Waktu dari Uang
Konsep keuangan yang menyatakan bahwa uang yang diterima
pada hari ini lebih besar nilainya dari uang yang diterima pada waktu yang akan
datang.
-
Pihak
yang Berkepentingan Terhadap Konsep Time Value of Money
a.
Manajer
keuangan
b.
Debitur
c.
Analisis
capital budgeting
-
Alasan
Pentingnya Konsep Time Value of Money
a.
Merupakan
dasar untuk menghitung harga saham dan obligasi
b.
Memahami
metode NPV (Net Present Value)
c.
Melakukan
analisis komperatif alternatif
d.
Menghitung
bunga dan tingkat keuntungan
e.
Menghitung
amortisasi hutang
-
Konsep
yang Digunakan dalam Menghitung Nilai Waktu dari Uang
a.
Nilai
yang Akan Datang (Future Value)
b.
Nilai
Sekarang (Present Value)
c.
Anuitas
Manajemen Sumber
Daya Manusia
1.
Pengantar
MSDM
-
Manajemen
Sumber Daya Manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan
peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien
dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan
(goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM
didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia bukan mesin dan
bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa
bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll. Sumber daya manusia adalah
kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu,
perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan
prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
-
Ruang
Lingkup MSDM
a.
Rancangan
organisasi
·
Perencanaan
sumber daya manusia
·
Analisis
pegawai
·
Rancangan
pegawai
·
Tim
kerja
b.
Staffing
·
Rekrut/interview/mempekerjakan
·
Pengangkatan/orientasi
·
Metode
seleksi pegawai
c.
Sistem
reward, tunjangan-tunjangan dan pematuhan
·
Program-program
keamanan
·
Pelayanan
kesehatan/medis
·
Hubungan
kerja
·
Prosedur
disiplin
d.
Manajemen
kinerja
·
Program
penilaian produktivitas
·
Penilaian
kinerja
e.
Pengembangan
pegawai dan organisasi
·
Perencanaan/pengembangan
karir
·
Pelatihan
keterampilan
·
Pengembangan
pengawasan manajemen
-
Fungsi
MSDM
·
Fungsi
manajerial MSDM
a.
Perencanaan
b.
Pengorganisasian
c.
Pengarahan
d.
Pengendalian
·
Fungsi
operasional MSDM
a.
Pengadaan
tenaga kerja (SDM)
b.
Pengembangan
c.
Kompensasi
d.
Pengintegrasian
e.
Pemeliharaan
f.
Pemberhentian
-
Tujuan
MSDM
a.
Tujuan
organisasional
b.
Tujuan
sosial
c.
Tujuan
fungsional
d.
Tujuan
individual
-
Peranan
MSDM
a.
Menetapkan
jumlah, kualitas, dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan
kebutuhan perusahaan berdasarkan job desription, job spesification, job
requirement, dan job evaluation.
b.
Menetapkan
penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan asas “man in the right
place and the right man in the right job”.
c.
Menetapkan
program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan pemberhentian.
d.
Meramalkan
penawaran dan permintaan SDM pada masa yang akan datang.
e.
Memonitor
dengan cermat undang-undang perburuhan dan pemberian balas jasa dadri
perusahaan sejenis.
f.
Melaksanakan
pendidikan, latihan, dan penilaian prestasi kerja.
g.
Mengatur
mutasi karyawan baik vertikal maupun horizontal, dan sebagainya.
-
Aktivitas-aktivitas
MSDM
a.
Perencanaan
SDM
b.
Perencanaan
kepegawaian
c.
Rekrutmen
d.
Seleksi
e.
Penilaian
kinerja
f.
Pelatihan
dan pengembangan
g.
Kompensasi
h.
Pemeliharaan
karyawan
i.
Hubungan
karyawan
2.
Perencanaan
SDM
-
Pengertian
Perencanaan SDM
Proses analisis dan identifikasi tersedianya kebutuhan
akan sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya.
-
Kepentingan
Perencanaan SDM
a.
Kepentingan
Individu
b.
Kepentingan
Organisasi
c.
Kepentingan
Nasional
-
Komponen-komponen
Perencanaan SDM
a.
Tujuan
b.
Perencanaan
Organisasi
c.
Syarat-syarat
Perencanaan SDM
-
Prosedur
Perencanaan SDM
a.
Menetapkan
secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan
b.
Mengumpulkan
data dan informasi tentang SDM
c.
Mengelompokkan
data dan informasi serta menganalisisnya
d.
Menetapkan
beberapa alternatif
e.
Memilih
yang terbaik dari alternatif yang ada menjadi rencana
f.
Menginformasikan
rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan
-
Pengevaluasian
Rencana SDM
a.
Manajemen
puncak memiliki pandangan yang lebih baik terhadap dimensi SDM atau terhadap keputusan-keputusan
bisnisnya
b.
Biaya
SDM menjadi lebih kecil karena manajemen dapat mengantisipasi ketidakseimbangan
sebelum terjadi hal-hal yang dibayangkan sebelumnya yang lebih besar biayanya
c.
Tersedianya
lebih banyak waktu untuk menempatkan yang berbakat karena kebutuhan dapat
diantisipasi dan diketahui sebelum jumlah tenaga kerja yang sebenarnya
dibutuhkan.
d.
Adanya
kesempatan yang lebih baik untuk melibatkan wanita dan golongan minoritas di
dalam rencana masa yang akan datang
e.
Pengembangan
para manajer dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
-
Kendala-kendala
Perencanaan SDM
a.
Standar
kemampuan SDM
b.
Manusia
sebagai makhluk hidup
c.
Situasi
SDM
d.
Kebijaksanaan
perburuhan pemerintah
-
Peramalan
Menggunakan informasi masa lalu dan saat ini untuk
mengidentifikasi kondisi masa depan yang diharapkan. Pendekatan-pendekatan
untuk meramal SDM dapat dimulai dari perkiraan terbaik dari para manajer sampai
pada simulasi komputer yang rumit. Peramalan SDM harus dilakukan melalui tiga
tahap yaitu perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang.
3.
Analisis
Pekerjaan/Analisis Jabatan
-
Pengertian
Analisis Jabatan
Suatu kegiatan untuk mencatat, mempelajari, dan
menyimpulkan keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang berhubungan dengan
masing-masing jabatan secara sistematis dan teratur, yaitu:
a.
Apa
yang dilakukan pekerja pada jabatan tersebut
b.
Apa
wewenang dan tanggung jawabnya
c.
Mengapa
pekerjaan tersebut harus dilakukan
d.
Bagaimana
cara melakukannya
e.
Alat-alat
dan bahan-bahan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaannya
f.
Besarnya
upah dan lamanya jam bekerja
g.
Pendidikan,
pengalaman, dan latihan yang dibutuhkan
h.
Keterampilan,
sikap, dan kemampuan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut.
-
Sumber
Informasi Analisis Jabatan
a.
Pekerjaan
itu sendiri dan buku catatan harian
b.
Pekerja
yang bersangkutan
c.
Orang
yang pernah melaksanakan pekerjaan itu
d.
Atasan
langsung dari pekerja yang bersangkutan
-
Pengumpulan
Informasi
a.
Menyebarkan
kuisioner
b.
Melakukan
wawancara
c.
Melakukan
pengamatan langsung pada pelaksanaan pekerjaan atau mempelajari buku catatan harian
-
Tujuan
Analisis Jabatan
Untuk mengidentifikasikan pekerjaan, riwayat pekerjaan,
kewajiban-kewajiban pekerjaan, dan pertanggung jawaban, serta untuk mengetahui
spesifikasi pekerjaan atau informasi mengenai standar pekerjaan
-
Peran
Analisis Jabatan dalam MSDM
a.
Rekrutmen,
seleksi dan penempatan tenaga kerja
b.
Menentukan
besarnya upah
c.
Merancang
jalur karir pekerja/pegawai
d.
Menetapkan
beban kerja yang pantas dan adil
e.
Merancang
program pendidikan dan pelatihan yang efektif
-
Elemen
dalam Analisis Jabatan
a.
Uraian
jabatan (job description)
b.
Spesifikasi/persyaratan
jabatan (job spesification)
-
Kegunaan
Analisis Jabatan
a.
Sebagai
dasar untuk melakukan evaluasi jabatan
b.
Sebag
dasar untuk menentukan standard hasil kerja seseorang
c.
Sebagai
dasar untuk melakukan rekrutmen, seleksi, dan penempatan pegawai baru
d.
Sebagai
dasar untuk merancang program pendidikan dan latihan
e.
Sebagai
dasasr untuk menyusun jalur promosi
f.
Untuk
merencanakan perubahan-perubahan dalam organisasi dan penyederhanaan kerja
g.
Sebagai
dasar untuk mengembangkan program kesehatan dan keselamatan kerja
-
Pelaksanaan
Analisis Jabatan
a.
Tahap
persiapan dan perencanaan
b.
Tahap
pengumpulan data
c.
Tahap
pengolahan data
4.
Penarikan
5.
Seleksi
6.
Penilaian
Kinerja
-
Pengertian
Kinerja
Penilaian tentang prestasi kerja karyawan dan akuntabilitasnya.
-
Tujuan
Penilaian Kinerja
a.
Evaluasi
b.
Pengembangan
-
Syarat
Penilaian Kinerja
a.
Menyediakan
dasar bagi keputusan-keputusan personalia, termasuk promosi, tranfer, demosi,
atau pemberhentian
b.
Meningkatkan
pendayagunaan SDM melalui penempatan pekerjaan yang lebih baik dan spesifikasi
kebutuhan akan pelatihan.
-
Metode
Penilaian Kinerja
a.
Metode
Checklist
b.
Metode
Weighted Checklist
c.
Metode
Graphic Rating Scales
d.
Metode
Non Graphic Rating Scales
e.
Metode
Mixed Standard Scales
f.
Metode
Forced Choise Scales
g.
Metode
Critical Incident
h.
Metode
BARS
i.
Metode
BOS
j.
Metode
Essay/Narrative
-
Hal-hal
yang Harus Diperhatikan dalam Menilai Akurasi dari Setiap Metode
a.
Validitas
b.
Keandalan
c.
Kemampuan
membedakan
d.
Bebas
dari bias
e.
Relevansi
7.
Orientasi
Pelatihan dan Pengembangan
Karir merupakan
promosi dalam suatu organisasi. Ditinjau dadri satu perspektif, bahwa karir
adalah urutan-urutan posisi yang diduduki selama masa hidupnya dalam bekerja.
Dalam pengembangan karir dibutuhkan pemeriksaan atas dua proses, yaitu
bagaimana masing-masing orang merencanakan dan menerapkan tujuan karirnya, dan
bagaimana organisasi merancang dan menerapkan program-program pengembangan
karirnya.
8.
Perencanaan
dan Pengembangan Karir
Perencanaan
karir adalah proses dimana individu karyawan mengidentifikasi dan mengambil
langkah-langkah untuk mencapai tujuan karirnya.perencanaan karir melibatkan
pengidentifikasian tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir dan penyusunan
rencana-rencana karir tersebut.
Manajemen
karir adalah proses organisasi memilih, menilai, menugaskan, dan mengembangkan
para karyawannya guna mempersiapkan karyawan yang berbobot untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan karyawan di masa yang akan datang.
9.
Kompensasi
Sesuatu yang
diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan.
Kompensasi dikategorikan ke dalam dua golongan, yaitu kompensasi langsung dan
kompensasi tidak langsung. Tujuan pengelolaan sistem kompensasi di dalam
organisasi adalah untuk menarik dan mempertahankan serta menjaga tingkat
prestasinya, maka motivasi dan komitmen perlu ditingkatkan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi besar kecilnya kompensasi adalah:
a.
Adanya
permintaan dan penawaran tenaga kerja
b.
Kemampuan
dan kesediaan perusahaan untuk membayar
c.
Serikat
buruh
d.
Prestasi
kerja
e.
Biaya
hidup
f.
Tingkat
pendidikan dan pengalaman kerja
g.
Sektor
pemerintah
Pengantar Manajemen
1.
Mengenal
Manajemen dan Organisasi
-
Pengertian
Manajemen
Proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan
sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan
melalui orang lain.
-
Fungsi
Manajemen
a.
Perencanaan
b.
Pengorganisasian
c.
Kepemimpinan
d.
Pengendalian
-
Peran
Manajemen
a.
Peran
antarpribadi
b.
Peran
informasional
c.
Peran
pengambilan keputusan
-
Keahlian
Manajemen
a.
Keahlian
teknis
b.
Keahlian
tentang orang
c.
Keahlian
konseptual
-
Pengertian
Organisasi
Pengaturan yang disengaja terhadap sejumlah orang untuk
mencapai tujuan tertentu.
2.
Budaya
dan Lingkungan Organisasi
-
Pengertian
Budaya Organisasi
Sistem makna dan keyakinan bersama yang dianut oleh para
anggota organisasi yang menentukan, sebagian besar, bagaimana para karyawan
bersikap.
-
Sumber
Budaya
a.
Adat
istiadat
b.
Tradisi
c.
Cara
umum melakukan segala sesuatu di organisasi tertentu
-
Menciptakan
Etika Budaya
a.
Jadilah
model peran yang terlihat
b.
Komunikasikan
pengharapan etis
c.
Sediakan
pelatihan etika
d.
Secara
nyata, hargai tindakan etis dan hukum yang tidak etis
e.
Berikan
mekanisme perlindungan sehingga karyawan dapat membahas persoalan etika dan
melaporkan perilaku yang tidak etis tanpa khawatir.
-
Pengertian
Lingkungan Organisasi
a.
Lingkungan
Eksternal
Lembaga luar
atau kekuatan luar yang berpotensi memengaruhi kinerja organisasi tertentu.
b.
Lingkungan
Internal
Bagian
lingkungan yang relevan secara langsung terhadap pencapaian sasaran organisasi.
c.
Lingkungan
Umum
Kondisi
eksternal yang luas yang dapat memengaruhi organisasi.
3.
Mengelola
Dalam Lingkungan Global
-
Sudut
Pandang Global
a.
Sikap
Etnosentris, keyakinan parokialistik bahwa pendekatan dan praktik kerja yang
terbaik adalah seperti yang ada di negara asal.
b.
Sikap
Polisentris, pandangan bahwa para manajer di negeri tuan rumah mengetahui
pendekatan dan praktik kerja yang terbaik untuk menjalankan bisnis mereka.
c.
Sikap
Geosentris, pandangan berorientasi dunia yang memusatkan perhatian pada
penggunaan pendekatan dan orang yang terbaik dari seluruh dunia.
-
Mengelola
Lingkungan Global
a.
Lingkungan
politik-hukum
b.
Lingkungan
ekonomi
c.
Lingkungan
budaya
4.
Tanggung
Jawab Sosial dan Etika Manajerial
-
Dua
Pandangan Tentang Tanggung Jawab Sosial
a.
Pandangan
Klasik
Pandangan
bahwa tanggung jawab sosial manajemen hanyalah memaksimalkan laba
b.
Pandangan
Sosial Ekonomi
Pandangan
bahwa tanggung jawab sosial manajemen bukan sekedar menghasilkan laba tetapi
juga mencakup melindungi dan meningkatkan kesejahteraan sosial.
-
Pengertian
Etika Manajerial
Peraturan dan prinsip yang menefinisikan tindakan benar
dan salah.
-
Empat
Pandangan Tentang Etika
a.
Pandangan
Etika Utilitarian, pandangan etika yang mengatakan bahwa keputusan etika dibuat
semata-mata berdasarkan hasil atau akibat keputusan itu.
b.
Pandangan
Etika Hak, pandangan etika yang peduli terhadap penghormatan dan perlindungan
hak dan kebebasan pribadi individu.
c.
Pandangan
Etika Teori Keadilan, pandangan etika dimana para manajer memaksakan dan
mendorong peraturan secara adil dan tidak memihak dan tindakan itu dilakukan
dengan mengikuti seluruh peraturan dan perundang-undangan di bidang hukum.
d.
Pandangan
Etika Teori Kontrak Sosial Terpadu, pandangan etika yang mengusulkan bahwa
keputusan etika harus didasarkan pada keberadaan norma-norma etika dalam
industri dan masyarakat sehingga menentukan apakah undang-undang benar atau
salah.
5.
Pengambilan
Keputusan
-
Proses
Pengambilan Keputusan
a.
Mengenali
suatu masalah
b.
Mengidentifikasi
kriteria keputusan
c.
Mengalokasikan
berat kriteria
d.
Menyusun
alternatif
e.
Menganalisis
alternatif
f.
Memilih
sebuah alternatif
g.
Mengimplementasikan
alternatif terpilih
h.
Mengevaluasi
keefektifan keputusan
-
Membuat
Keputusan
a.
Rasionalitas,
gambarkan pilihan-pilihan yang konsisten dan nilainya yang paling maksimal di
dalam batasan-batasan tertentu.
b.
Rasionalitas
Terbatas, perilaku yang rasional berdasarkan parameter proses pengambilan
keputusan yang disederhanakan, yang dibatasi oleh kemampuan seseorang untuk
memproses informasi.
c.
Intuisi,
proses pengambilan keputusan bawah sadar berdasarkan pengalaman dan
pertimbangan yang sudah terkumpul.
6.
Perencanaan
-
Pengertian
perencanaan
Proses yang mencakup mendefinisikan sasaran organisasi,
menetapkan strategi menyeluruh untuk mencapai sasaran itu, dan menyusun
serangkaian rencana yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan
pekerjaan organisasi.
7.
Manajemen
Strategis
-
Pengertian
Manajemen Strategis
Sekelompok keputusan dan tindakan manajerial yang
menentukan kinerja jangka panjang organisasi.
-
Proses
Manajemen Strategis
a.
Mengenali
misi organisasi kini, sasaran dan strategi
b.
Analisis
eksternal
c.
Analisis
internal
d.
Merumuskan
strategi
e.
Implementasi
strategi
f.
Mengevaluasi
hasilnya
8.
Pengorganisasian
-
Pengertian
Struktur Organisasi
Kerangka kerja formal dalam organisasi
-
Tujuan
Pengorganisasian
a.
Membagi
pekerjaan yang harus dilakukan ke sejumlah departemen dan pekerjaan tertentu.
b.
Membagi-bagi
tugas dan tanggung jawab yang berkaitan dengan masing-masing pekerjaan.
c.
Mengoordinasikan
berbagai tugas organisasi
d.
Mengelompokkan
sejumlah pekerjaan ke sejumlah unit
e.
Membangun
hubungan diantara individu, kelompok, dan departemen.
f.
Menetapkan
sejumlah garis wewenang formal
g.
Mengalokasikan
dan menggunakan secara efektif sumber daya organisasi
9.
Komunikasi
dan Teknologi Informasi
-
Pengertian
Komunikasi
Penyampaian dan pemahaman suatu maksud
-
Fungsi
Komunikasi
a.
Kontrol
b.
Motivasi
c.
Ekspresi
emosional
d.
Informasi
Manajemen Pemasaran
1.
Pemasaran
dan Proses Pemasaran
-
Pengertian
Pemasaran
Suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu
dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan
dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
-
Manajemen
Pemasaran
Analisis. Perencanaan, implementasi, dan pengendalian
dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai
tujuan perusahaan.
-
Falsafah
Manajemen Pemasaran
a.
Konsep
Produksi
b.
Konsep
Produk
c.
Konsep
Penjualan
d.
Konsep
Pemasaran
e.
Konsep
Pemasaran Berwawasan Sosial
2.
Perencanaan
Strategis
-
Perencanaan
Strategis
a.
Mendefinisikan
misi perusahaan
b.
Menetapkan
tujuan dan sasaran perusahaan
-
Merancang
Portofolio Bisnis
a.
Menganalisis
portofolio bisnis saat ini
b.
Mengembangkan
strategi pertumbuhan
c.
Merencanakan
strategi fungsional
-
Proses
Pemasaran
a.
Menentukan
Konsumen Sasaran
b.
Menentukan
Strategi Pemasaran untuk Keunggulan Kompetitif
c.
Mengembangkan
Bauran Pemasaran
3.
Lingkungan
Pemasaran Global
-
Lingkungan
Mikro Perusahaan
a.
Perusahaan
b.
Pemasok
c.
Perantara
pemasaran
d.
Pelanggan
e.
Pesaing
f.
Masyarakat
(publics)
-
Lingkungan
Makro Perusahaan
a.
Lingkungan
Demografis
b.
Lingkungan
Ekonomi
c.
Lingkungan
Alam
d.
Lingkungan
Teknologi
e.
Lingkungan
Politik
f.
Lingkungan
Budaya
4.
Riset
Pemasaran dan Sistem Informasi
-
Sistem
Informasi Pemasaran
a.
Mengukur
kebutuhan informasi
b.
Mengembangkan
informasi
c.
Distribusi
informasi
-
Proses
Riset Pemasaran
a.
Mendefinisikan
masalah dan tujuan riset
b.
Mengembangkan
rencana riset
c.
Menentukan
kebutuhan informasi rinci
d.
Menerapkan
rencana riset
5.
Pasar
Konsumen dan Perilaku Membeli Konsumen
-
Karakteristik
yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
a.
Faktor
budaya
b.
Faktor
sosial
c.
Faktor
pribadi
d.
Faktor
psikologis
-
Tipe-tipe
Perilaku Keputusan Membeli
a.
Perilaku
membeli yang kompleks
b.
Perilaku
membeli yang mengurangi ketidakcocokan
c.
Perilaku
membeli karena kebiasaan
d.
Perilaku
membeli yang mencari variasi
-
Proses
Keputusan Pembeli
a.
Pengenalan
kebutuhan
b.
Pencarian
informasi
c.
Evaluasi
berbagai alternatif
d.
Keputusan
pembelian
e.
Perilaku
pasca pembelian
-
Proses
Pengambilan Keputusan Pembeli Terhadap Produk Baru
a.
Tahap-tahap
proses adopsi
b.
Perbedaan
individu dalam hal inovasi
c.
Pengaruh
ciri-ciri produk pada tingkat adopsi
6.
Pasar
Sektor Bisnis dan Perilaku Pembeli Bisnis
-
Perilaku
Pembeli Bisnis
a.
Straight
rebuy
b.
Modified
rebuy
c.
New
task
-
Pasar
Pemerintah dan Institusional
Pasar pemerintah adalah unit-unit pemerintah, federal,
negara bagian, dan lokal yang membeli atau menyewa barang dan jasa untuk
melaksanakan fungsi-fungsi utama pemerintah.
Pasar institusional adalah sekolah, rumah sakit, panti
jompo, penjara, dan institusi-institusi lain yang menyediakan barang dan jasa
bagi orang-orang yang berada di bawah tanggung jawab mereka.
7.
Segmentasi
Pasar, Penargetan, dan Positioning Keunggulan Bersaing
-
Segmentasi
Pasar, proses membagi pasar yang besar dan heterogen menjadi segmen yang lebih
kecil yang dapat diliput secara efisien dengan produk dan layanan yang memenuhi
kebutuhan unik mereka.
Dasar segmentasi pasar konsumsi:
a.
Segmentasi
geografis
b.
Segmentasi
demografis
c.
Segmentasi
psikografis
d.
Segmentasi
perilaku
-
Penargetan
Pasar, proses mengevaluasi berbagai segmen dan memutusakan berapa banyak dan
yang mana yang akan disasar.
-
Positioning
untuk Keunggulan Bersaing, bagaimana suatu produk didefinisikan oleh konsumen
melalui sifat-sifat pentingnya, tempat di benak konsumen yang dimiliki oleh
produk tersebut relatif terhadap produk pesaingnya.
8.
Strategi
Produk dan Jasa
-
Pengertian
Produk
Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan , atau dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan.
-
Klasifikasi
Produk
a.
Produk
konsumen
b.
Produk
sehari-hari
c.
Produk
shopping
d.
Produk
spesial
e.
Produk
yang tidak dicari
f.
Produk
industri
-
Keputusan
Produk Individu
a.
Atribut
produk
b.
Pemberian
merek (branding)
c.
Pengemasan
d.
Pemasangan
label
e.
Jasa
pendukung produk
-
Strategi
Pemasaran Jasa
a.
Rantai
jasa laba
b.
Mengelola
diferensiasi jasa
c.
Mengelola
kualitas pelayanan/jasa
d.
Mengelola
produktivitas jasa
9.
Pengembangan
Produk Baru dan Strategi Daur Hidup Produk
-
Strategi
Pengembangan Produk Baru
a.
Penggalian
gagasan
b.
Penyaringan
gagasan
c.
Pengembangan
dan pengujian konsep
d.
Pengembangan
strategi pemasaran
e.
Analisis
bisnis
f.
Pengembangan
produk
g.
Uji
pemasaran
h.
Komersialisasi
i.
Mempercepat
pengembangan produk baru
-
Strategi
Product Life-Cycle
a.
Tahap
pengenalan
b.
Tahap
pertumbuhan
c.
Tahap
kedewasaan
d.
Tahap
penurunan
10.
Penetapan
Harga Produk
-
Faktor-faktor
yang Perlu Dipertimbangkan Ketika Menetapkan Harga
a.
Faktor
internal
b.
Faktor
eksternal
-
Pendekatan-pendekatan
Umum Dalam Penetapan Harga
a.
Penetapan
harga berdasarkan biaya
b.
Penetapan
harga berdasarkan nilai
c.
Penetapan
harga berdasarkan persaingan
Ø Manajemen Operasional
Pengertian Manajemen Operasional
Manajemen
merupakan suatu proses usaha manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Setiap
perusahaan memerlukan manajemen yang baik untuk dapat mengatasi masalah-masalah
yang muncul dalam segala macam kegiatannya. menurut Heizer
dan Render (1995:4) :
“
Production management and operation management ( P/OM) are activities that
transform resources into goods and services.”
kapasitas adalah tingkat kemampuan perusahaan untuk
memproduksi suatu barang atau jasa yang didukung dengan tersedianya fasilitas
berupa tenaga kerja dan peralatan , dan biasanya dinyatakan dalam jumlah output
yang dapat dihasilkan untuk periode waktu tertentu.
Peramalan
Pada dasarnya setiap perusahaan perlu
melakukan peramalan permintaan (demand
forcasting), karena setiap keputusan yang diambil saat ini (yang berkaitan
dengan kegiatan produksi) akan mempengaruhi keadaan perusahaan di masa yang
akan datang. Suatu keputusan yang diambil oleh perusahaan akan selalu
melibatkan pihak perusahaan sendiri maupun konsumen dan pasar sebagai faktor eksternal.
Tujuan Peramalan
Menurut Dominick Salvatore (1993:168), Tujuan
Peramalan adalah sebagai berikut:
“The aim of economic
forecasting is to reduce the risk uncertainty that the firm faces in its short
term operational decision making and planning for its long term growth.”
Perencanaan
produksi yang efektif sangat berguna bagi ketepatan peramalan permintaan
sehingga dapat disimpulkan bahwa permintaan peramalan merupakan dasar bagi
perencanaan produksi untuk menentukan berapa jumlah produk yang akan diproduksi
dan kapan sebaiknya produk tersebut disediakan.
Dalam
peramalan terdapat banyak metode yang masing-masing mempunyai karakteristik
tersendiri. Namun tidak ada metode yang paling tepat atau metode yang dapat
dipakai secara universal untuk seluruh keadaan atau situasi. Juga apabila pola
dari permintaan berubah, maka model peramalan yang digunakan harus dievaluasi
kembali untuk dilihat apakah model tersebut masih dapat digunakan atau tidak.
Pada akhirnya yang menentukan apakah model peramalan baik atau tidak sebenarnya
adalah tingkat akurasinya atau berapa selisih hasil peramalan permintaan dengan
permintaan aktualnya, tetapi semuanya ini baru dapat dibuktikan di kemudian
hari.
Menurut Jay Heizer dan Barry Render (1986 :161), Metode Peramalan Kuantitatif yang
secara garis besar terbagi atas Model
Deret Berkala (Time-series Model)
dan Model Kausal ( Causal Model), yaitu :
- Model Deret Berkala ( Time-series Model) terbagi atas:
Naïve
Approach
Moving
average ( Dekomposisi)
Exponential
Smoting
Trend
Projection.
- Metode Kausal ( Causal Model)
Linear-Regression
Model (Model Regression-linear).
Time-series
model membuat prediksi masa yang akan datang dengan menggunakan data historis,
sedangkan Causal model menggabungkan variabel-variabel atau faktor-faktor yang
mungkin berpengaruh terhadap kuantitas yang akan diramalkan.
Perencanaan
Produksi
2.4.1.
Pengertian Perencanaan Produksi
Langkah pertama yang harus
dilakukan dalam proses produksi adalah
menyusun suatu perencanaan mengenai apa yang akan dilakukan oleh
perusahaan dimasa yang akan datang perencanaan ini penting untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan
perkembangan perusahaan. Dengan perencanaan yang baik maka segala kegiatan
produksi dapat berjalan dengan lancar, serta seefektif dan seefesien mungkin.
Tujuan
Perencanaan Produksi
Perencanaan
mengandung pengertian adanya penentuan tindakan dimuka sebelum suatu kegiatan
dilakukan, karena adanya ketidakpastian dimasa yang akan datang. Melalui
perencanaan diharapkan resiko ketidakpastian tersebut berkurang. Adapun tujuan
dari perencanaan produksi adalah sebagai berikut:
- Untuk mencapai tingkat / level keuntungan (profit) yang tertentu.
Misalnya,
berapa hasil (output) yang diproduksi
supaya dapat di capai tingkat / level yang diinginkan dan tingkat persentase
tertentu dari keuntungan (profit)
setahun terhadap penjualan (sales)
yang diinginkan.
- Untuk menguasai pasar tertentu, sebagai hasil atau output perusahaan ini tetap mempunyai pangsa pasar ( Market Share) tertentu.
- Untuk mengusahakan supaya perusahaan pabrik dapat bekerja pada tingkat efesiensi tertentu.
- Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan kerja yang sudah ada tetap pada tingkatnya dan berkembang.
Untuk
menggunakan sebaik-baiknya (efesien)
fasilitas yang sudah ada pada perusahaan yang bersangkutan
Jenis-jenis
Perencanaan Produksi.
Menurut Sujadi Prawirosentono (1997:82),“Manajemen Produkssi dan Operasi”, Perencanaan produksi yang
terdapat dalam suatu perusahaan dapat dibedakan berdasarkan sebagai berikut :
- Kriteria waktu.
Perencanan
produksi dapat digolongkan menjadi :
- Jangka pendek ( 1 tahun).
- Jangka Menengah (2 sampai 3 tahun )
- Jangka Panjang ( 3 samapi 5 tahun )
Namun
demikian setiap rencana jangka menengah
dan jangka panjang harus di sesuaikan dengan perubahan kondisi dan
situasi.
- Jenis Proses Produksi.
Perencanaan
produksi dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
- Perencanan produksi terus–menerus (Continuous).
- Perencanaan produksi terputus-putus ( Intermitten).
Kedua
perencanaan produksi tersebut mempunyai implikasi terhadap jenis mesin yang
dibeli, jenis tata letak, bentuk dan tata bangunan pabrik, jumlah bahan baku yang disediakan dan
sebagainya.
- Skala produksi
Perencanaan
produksi digolongkan menjadi:
- Perencanaan produksi skala kecil.
- Perencanaan produksi skala menengah.
- Perencanaan produksi skala besar.
Biaya Produksi Pengertian
Biaya
Dalam
kegiatan produksi untuk mengubah input menjadi output, perusahaan tidak hanya
menentukan input apa saja yang diperlukan, tetapi juga harus mempertimbangkan
harga dari input tersebut yang merupakan biaya produksi dari output. Produksi
menunjukkan jumlah input yang dipakai dan jumlah fisik output yang hasilkan,
sedangkan biaya produksi menunjukkan pada biaya perolehan input tersebut
(nilai uangnya). Biaya produksi penting peranannya bagi perusahaan untuk
menentukan jumlah output.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar